Pemain: Reza Rahardian (Muluk), Deddy Mizwar (Makbul), Tio Pakusadewo (Jarot), Angga (Komet), Asrul Dahlan (Syamsul), Tika Braviani (Pipit)
Berawal dari kisah muluk, seorang sarjana yang sudah 2 tahun menganggur sedang berusaha mencari pekerjaan yang bisa membanggakan ayahnya. Muluk mencoba berbagai bidang wirausaha tetapi tetap tidak bisa mapan.
Suatu hari, muluk melihat seorang anak sedang mencopet dijalanan dan muluk memergokinya. Setelah muluk berkenalan dengan pencopet cilik itu, muluk tau bahwa masih banyak anak anak yang mencopet di jalanan.
Setelah itu muluk dibawa ke markas pencopet cilik itu dan bertemu dengan bos pencopet, Jarot. Setelah berbincang bincang, muluk akhirnya menawarkan diri untuk menjadi pengelola keuangan para pencopet tersebut dan meminta imbalan 10% hasil copet. lama kelamaan, muluk tergerak hatinya untuk mendidik anak anak tersebut agar bisa keluar dari kebiasaan mencopet. Muluk mengajak teman temannya untuk bersama sama mendidik para pencopet cilik itu.
Film ini sangat ringan di tonton dan penuh dengan guyonan guyonan yang fresh. Cukup dengan duduk santai pun kita bisa mengerti apa yang disampaikan Deddy Mizwar melalui film ini.
Film ini juga sarat akan pendidikan moral yang banyak tidak dimiliki oleh para penjabat penjabat di Indonesia, seakan akan menyadarkan kita melalui sudut pandang yang luas. Film ini mendidik kita untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda beda. Pesan ini disampaikan pada adegan dimana para pencopet cilik diajari untuk menulis huruf “A”, para pencopet ini menulisnya dari cara yang berbeda beda menurut pandangan mereka, secara implisit, sudut pandang yang berbeda dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang indah, kasarannya, keluar dari mainstream yang selama ini melekat pada pendidikan kita dari kecil. Film yang sangat layak ditonton.
sumber gambar: google.com
sumber gambar: google.com